Saturday, February 5, 2011

REASON TO LOVE YOU


there is only one spoken word on my lips when you look at me
there is only one flavor is revealed in my heart when you smile at me
there is only one idea crossed my mind when you mention my name intentionally
and in that moment where there is a reason for me to love you

Kata maaf terakhir


Hari berlalu tiada arti,
Rasa gundah berdetak didalam dada
Ada rasa yang tak kunjung padam.
Rasa ini semakin tak terbendung.

Susunan kata mulai terukir dibibir
Kata yang tersusun tuk ungkapan rasa
Dan kini akuTermenung menunggumu,
Tuk ucapkan maaf
By: Angga kemalasari

ARTI SAHABAT


Sahabat adalah orang terdekat ke2 setelah keluarga. Mereka selalu ada disaat suka dan duka. Terkadang, jika kita mempunyai masalah dia selalu berusaha membantu dan mau mengerti keadaan kita.
          Sebenarnya sangat sulit mencari orang yang dapat dipercaya untuk manjaga rahasia kita. Teman bukan berarti sahabat. Karena terkadang teman menjatuhkan kita. Tetapi sahabat adalah teman, teman yang salalu ada disaat kita berada dalm kondisi apapun.
Banyak sekali orang yang tidak tau arti kata “sahabat” yang sebenarnya. Itu dikarenakan mereka menyibukkan dirinya sendiri dengan hal-hal yang membuatnya tidak membutuhkan orang lain. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa mereka mampu menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Di dunia ini manusia saling membantu, saling membutuhkan. Keadaan itu seperti rantai makanan yang tidak pernah putus. Begitu juga dengan kehidupan bersosialisasi. Bersama orang terdekat, manusia saling membantu. Tanpa orang terdekat seperti sahabat sangat sulit untuk melakukan hal itu sendirian.

Sahabat sangat panting bagi kelanjutan didalam sosialisasi maupun kehidupan pribadi sebagai orang yang dekat untuk menampung keluh kesah. Sahabat selalu ada untuk kita. Sahabat adalah orang yang sangat berarti.
Jadi jangan pernah sai-siakan oarng terdekat kita, karena orang yang pertama membantu kita sewaktu ada masalah adalah keluarga dan sahabat.
                                                                             by: Angga Kemalasari